Meski Umar sudah pandai berbicara, sudah ngoceh dan bawel... Untuk mengungkapkan isi hatinya, Umar belum pandai. Dia baru bisa berkata ya, tidak, gak mau, oke. Selebihnya, dia berusaha menyampaikannya dengan marah dan menangis.

Kadang, jika Umar melihat wajah bunda kusut dan kuyu, tiba-tiba Umar menghampiri bunda dan berkata, "Bunda, maap. Maapin Umay. Maap, bun," sambil memeluk bunda erat. Lho? Padahal Umar gak salah apa-apa. Tetapi dengan perasaannya yang sensitif, Umar merasa dialah penyebab wajah bundanya berlipat seratus itu. Oh, padahal mah wajah bunda kusut karena pusing sama kerjaan kantor. Maklum, romusha..

Usia Umar saat ini adalah masa-masa keakuan dan tentu saja tingkat temper tantrum-nya membuat bunda dan bapak harus extra sabar.... Extra lembut dan selalu menghela nafas... Dari tatapannya yang polos, seolah ingin berteriak, "Bunda! Gak usah kerja! di sini ajah sama Umar!" Setiap kali bunda pulang kerja dalam keadaan super lelah. Umar 'mengganggu' dengan celoteh manjanya dan hiburan-hiburan ala Umar seperti menyanyi, lompat-lompat, minta ditemani belajar dan membaca.... Apapun... Bahkan akhir-akhir ini, Umar hanya mau makan malam kalo bunda sudah pulang. Dia sampai RELA KELAPARAN demi ditunggui bunda makan malam... Duuuuuhhhhhh..............................

Ya Rabb, andai hambaMu ini bisa memilih.... Untuk diam di rumah menemahi Umar tumbuh dan berkembang....

Yah, serem amat! ^_^

Kalau bunda pulang kerja, di balik pintu Umar pasti sudah siap untuk cium tangan bunda dan pasang aksi mulut monyong...minta dicium! Hehehehe.... Kok bisa? Iya, gak mau kalah karena bapak juga kan cium bunda.. (hah, ketauan deh! *kabur*)

Setelah itu, langsung bongkar tas bunda cari2 botol air mineral bunda untuk dia mainkan dan minum. Udah pinter minum sendiri.. Tapi kalo udah heboh, tumpah juga.... Gak mau makan malam sebelum bunda pulang. Duh, terima kasih ya sayang udah mau tunggu bunda.... ;-) Umar makan sendiri kalau masih hangat . Begitu mulai kenyang dan makanan di piring mulai dingin, rewel dah... "Cama bunda ajah.... Gak mau cama bapak... Cuapin ama bunda!" dengan gaya protesnya yang super ngotot.

Jika mau tidur, mulutnya monyong lagi dan, "Cini, bun! Cama Mbang....Amin!" Lho? Doanya belum udah amin duluan.. Hehehehe....

Nah yang serem tuh kalau lagi main di rumah tante Ely! Karena di sana ada si Broni gukguk. Setiap bapak mau shalat Jum'at, Umar dititipkan di rumah tante Ely. Umar selalu deket2 Broni dan elus2 anjing bulu pendek itu. Tapi aaarrgggghhhhh......... Awas kalo dicium! Gak boleh! "Gak kok, Pak! Mbang cuma cayang-cayang ajah. Gituh!" Jawab Umar membela diri kalau dinasehati bapaknya. Bapaknya curhat ke bunda, "Iye, sayang sih sayang... Tapi kan najis...." Bunda senyum ajah. "Gak papa, kok! Umar kan belum mumayyiz. Jadi gak bakalan paham kalo anjing tuh haram.... Justru bagus kok dia penyayang binatang.." ^_^

Miss u everytime, boy!

Kesayangan Semua Orang

Umar adalah bintang bagi bunda. Tapi ternyata Umar juga bintang bagi siapapun! Terutama dalam keluarga besar bunda maupun bapak, Umar selalu menjadi pusat perhatian.

Mulai dari yang minta menginap, minta jalan2, atau sekedar rebutan gendong. Aih, padahal Umar udah bisa lari! Mana betah digendong? Kecuali manjanya kumat, ya Nak? Hehehehe...

Umar adalah cucu termuda di keluarga besar bunda dan bapak (saat ini). Makanya jadi kesayangan. Tetapi Umar sudah punya keponakan 2 orang!!! Alias, bunda dan bapak sudah punya cucu 2 orang! Karena Aa Anjar dan teh Ote yang menjadi kakak sepupu Umar telah mempunyai Zahid dan Zahra. Beuh... Makanya sejak ada Zahid dan Zahra, Umar rada 'tersisih'... Hihihi... Gak ding, tetep bersinar kok!

Umar tetap menjadi kesayangan bunda dan bapak, juga teteh Inun. Betul kan?

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda