Jadilah Dirimu Sendiri

Bunda baru baca sebuah postingan keren hari ini. Mencerahkan :)

"Pertama, saya tidak percaya pada ijazah. It’s just a piece of paper yang menyatakan bhw seseorang telah melewatkan (atau mungkin menyia-nyiakan) sekian tahun waktunya utk belajar bidang tertentu. Jika ia berprestasi di sekolah maka itu juga tidak berarti bhw ia akan bisa berprestasi dalam kehidupan. Apa yg dipelajarinya di sekolah bisa-bisa malah menghambatnya dalam berprestasi di dunia nyata." ~ Satria Dharma. 



Bagus, hingga Bunda juga repost di facebook.

Intinya dari sudut pandang Bunda adalah: Bunda membebaskan Umar dan Salman berekspresi dan menentukan mau jadi apa dan mau belajar dengan gaya apa. Terserah. Tugas Bunda adalah mengawasi dan mengarahkan tetap berada di jalur yang benar. Tetap harus mengikuti ujian persamaan guna mengukur kemampuan diri, harus berkompetisi untuk mengetahui bahwa persaingan dunia nyata itu lebih keras ketimbang hanya tes akademik semata.

Bunda juga membebaskan seandainya Umar dan Salman lebih memilih jalur akademis untuk pendidikannya. Tetap harus bertanggungjawab dengan pilihannya. :)

Biar bagaimana pun, kedua mujahid kecil Bunda haruslah tangguh dan terpelajar ;)


Tiga Tahun Usia Salman

Alhamdulillah, hari ini usia Salman Rizqi Hasan menjadi 3 tahun. Terima kasih ya Allah atas segala kasih sayang-Mu padanya.

Salman sayangnya Bunda, masih jelas terekam dalam ingatan betapa kamu harus berjuang untuk bertahan hidup, beberapa saat setelah lahir karena paru-parumu tak mampu mengambil oksigen. Akibatnya, tubuhmu membiru. Bunda tak bisa berpikir lagi dan memohon pada Allah agar memberimu kehidupan. Biarlah Bunda saja yang mengalah.

Allah sayang kamu, Nak. Kurang lebih tiga puluh menit kemudian, engkau menangis lirih... Meski demikian, Bunda merasa bersyukur. Bunda kembali dipercaya Allah untuk menjaga satu lagi amanah dari-Nya, setelah abangmu Umar.

Hari ini, melihatmu tumbuh sehat dan berkembang semakin cerdas merupakan anugerah luar biasa untuk Bunda. Tak perlu kemewahan yang hampa, cukup senyum manis dan kerling manjamu sebagai pelipur lara.

Terima kasih, Salman sayang. Semoga Allah melindungimu sepanjang hayat. Berkah usiamu dan bahagia lahir batinmu.

Peluk cium Bunda ^,^

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda