Label: Salman, tanda cinta, tumbuh kembang, Umar
If you don't want your children to lie to you don't punish them for telling the truth.
If you don't want your children to steal, don't steal from them..
If you don't want your children to hate show them unconditional love.
If you don't want your children to hurt others don't show them how to do it..
If you want your children to be respectful show them what if feels like to be respected.
If you want your children to be compassionate show them how to be compassionate.
If you want your children to learn self-control take control of yourself.
If you want your children to use their words, show them that you can use yours.
If you want your children to be kind show them what kindness looks like.
If you want your children to be good people be a good person yourself.
If you want your children to learn let them play.
If you want your children to be healthy give them only healthy food.
If you want your children to enjoy their childhood, don't expect them to act like adults.
If you want your children to have self-esteem, don't belittle them
If children have known nothing but kindness love patience, understanding and forgiveness, they will grow to be kind loving patient understanding and forgiving adults
Inshallah
repost from Facebook.
Label: Salman, Sehari-hari, Umar
8 Penyebab anak berperilaku keras kepala dan suka melawan orangtua antara lain:
1. Sikap otoriter orangtua, yaitu orangtua terlalu menekan atau memaksa anak untuk menuruti semua kenginannya tanpa melihat kondisi dan kemampuan anak. Orangtua bersikap otoriter kepada anak biasanya karena mereka merasa serbatahu apa yang terbaik untuk anak dan apa yang harus dilakukan anak. Orangtua meyakini bahwa untuk berhasil dalam membimbing, mengarahkan perilaku, dan mendidik anak sehingga menjadi anak yang baik diperlukan cara-cara yang tegas dan keras. Anak yang merasa terus ditekan atau dipaksa dan merasa tidak mampu memenuhi semua keinginan orangtua pada akhirnya akan menunjukkan sikap melawan.
2. Berbicara kepada anak di saat yang tidak tepat. Kerap kali terjadi, misalnya orangtua meminta anak melakukan sesuatu, padahal anak tengah asyik bermain atau menikmati aktivitas kesukaannya. Anak pun merasa terganggu dengan permintaan orangtuanya tersebut. Dalam kondisi seperti ini, anak biasanya akan mengabaikan permintaan orangtuanya, menunda melakukannya, atau langsung menolaknya. Jika orangtua terus memaksa, sangat mungkin akan terjadi ketegangan atau konflik dengan anak.
3. Anak sangat menginginkan sesuatu, tetapi orangtuanya tidak dapat memenuhi keinginan tersebut. Anak pun kemudian menunjukkan perilaku keras kepala atau suka melawan orangtua. Anak melakukan ini untuk mencari perhatian orangtua dan sebagai cara untuk menyampaikan protes. Anak berharap dengan perubahan perilaku yang ditunjukkannnya, orangtua mau memenuhi keinginannya.
4. Anak dibiarkan tumbuh tanpa bimbingan. Hal ini bisa terjadi ketika orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau memang orangtua kurana mampu memberi perhatian dan didikan yang dibutuhkan anak hingga nilai-nilai kebaikan, seperti sopan santun, menghargai orang lain, atau batasan benar-salah, boleh-tidak boleh, tidak tertanam dengan baik pada diri anak. Anak pun tumbuh menjadi pribadi yang egois dan suka melawan orangtua.
5. Pengaruh lingkungan. Anak begitu mudah meniru perilaku teman-temannya, orang-orang lain yang dikenalnya, atau tayangan televisi. Ketika anak mendapati teman-temannya atau orang lain menunjukkan perilaku suka melawan kepada orangtua, anak-anak pun akan dengan mudah melakukan hal yang sama.
6. Mencontoh perbuatan orangtuanya. Mungkin anak sering melihat kedua orangtuanya bertengkar atau bersikap keras kepala. Atau, anak melihat orangtuanya tidak patuh kepada nenek dan kakeknya. Anak pun dapat terdorong untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orangtuanya.
7. Anak terlalu dimanja oleh orangtuanya. Semua keinginanya selalu diberikan. Jika suatu saat ada keinginannya yang tidak dipenuhi, anak akan memprotes dan melawan.
8. Hubungan antara orangtua dan anak tidak harmonis. Ikatan kasih sayang dan pengertian antara mereka pun kurang. Kondisi ini rentan menimbulkan konflik antara orangtua dan anak.
---------------------------------------
diambil dari Facebook
Label: tumbuh kembang
1.Jika anakmu BERBOHONG,itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT.
2.Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI,itu karena engkau TIDAK MEMBERI dia SEMANGAT
3.Jika anakmu KURANG BERBICARA,itu karena engkau TIDAK MENGAJAKNYA BERBICARA
4.Jika anakmu MENCURI,itu karena engkau TIDAK MENGAJARINYA MEMBERI.
5.Jika anakmu PENGECUT,itu karena engkau selalu MEMBELANYA.
6.Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG LAIN,itu karena engkau BERBICARA TERLALU KERAS KEPADANYA.
7.Jika anakmu MARAH,itu karena engkau KURANG MEMUJINYA.
8.Jika anakmu SUKA BERBICARA PEDAS, itu karena engkau TIDAK BERBAGI DENGANNYA.
9.Jika anakmu MENGASARI ORANG LAIN,itu karena engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAPNYA.
10.Jika anakmu LEMAH,itu karena engkau SUKA MENGANCAMNYA.
11.Jika anakmu CEMBURU,itu karena engkau MENELANTARKANNYA.
12.Jika anakmu MENGANGGUMU,itu karena engkau KURANG MENCIUM& MEMELUKNYA
13.Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU,itu karena engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.
14.Jika anakmu TERTUTUP,itu karena engkau TERLALU SIBUK.
Label: Salman, tanda cinta, Umar
Bunda baru baca sebuah postingan keren hari ini. Mencerahkan :)
"Pertama, saya tidak percaya pada ijazah. It’s just a piece of paper yang menyatakan bhw seseorang telah melewatkan (atau mungkin menyia-nyiakan) sekian tahun waktunya utk belajar bidang tertentu. Jika ia berprestasi di sekolah maka itu juga tidak berarti bhw ia akan bisa berprestasi dalam kehidupan. Apa yg dipelajarinya di sekolah bisa-bisa malah menghambatnya dalam berprestasi di dunia nyata." ~ Satria Dharma.
Intinya dari sudut pandang Bunda adalah: Bunda membebaskan Umar dan Salman berekspresi dan menentukan mau jadi apa dan mau belajar dengan gaya apa. Terserah. Tugas Bunda adalah mengawasi dan mengarahkan tetap berada di jalur yang benar. Tetap harus mengikuti ujian persamaan guna mengukur kemampuan diri, harus berkompetisi untuk mengetahui bahwa persaingan dunia nyata itu lebih keras ketimbang hanya tes akademik semata.
Bunda juga membebaskan seandainya Umar dan Salman lebih memilih jalur akademis untuk pendidikannya. Tetap harus bertanggungjawab dengan pilihannya. :)
Biar bagaimana pun, kedua mujahid kecil Bunda haruslah tangguh dan terpelajar ;)
Label: homeschool, Sehari-hari, tumbuh kembang
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda